Selasa, 13 Maret 2018

ANALISIS KAMPUNG PAHANDUT SEBAGAI PERMUKIMAN TEPIAN SUNGAI BERKELANJUTAN


ANALISIS KAMPUNG PAHANDUT SEBAGAI PERMUKIMAN TEPIAN SUNGAI BERKELANJUTAN
Analysis of Kampung Pahandut as Sustainable Urban Riverside Settlement
Noor Hamidah[1],2, R. Rijanta[2],  Bakti Setiawan[3],  Muh Aris Marfai2

Diterima: 17 Mei 2017           Disetujui: 29 Agustus 2017
Abstrak: Permukiman di Indonesia secara umum terletak di tepian sungai. Salah satu permukiman tertua di tepian sungai adalah Kampung Pahandut kawasan tepian Sungai Kahayan, Kota Palangka Raya, Propinsi Kalimantan Tengah. Permukiman tepian Sungai Kahayan merupakan pusat kehidupan bagi masyarakat lokal dan akses utama ke wilayah lain di Kalimantan Tengah. Permukiman tepian Sungai Kahayan merupakan permukiman awal dan berkembang menjadi pusat Kota. Integrasi formal dan informal di permukiman tepian Sungai Kahayan akan diekplorasi untuk keberlanjutan permukiman tepian sungai di masa depan. Permukiman secara umum meliputi: (1) alam; (2) lindungan/rumah; (3) jejaring; (4) manusia; dan (5) masyarakat. Batasan penelitian integrasi formal dan informal dikaji secara fisik meliputi: (1) alam, (2) rumah, dan (3) jaringan di lingkungan permukiman, khususnya permukiman alami dengan kekhasan arsitektur tepian sungai. Metode penelitian menggunakan metode kombinasi/gabungan (kualitatif dan kuantitatif). Penelitian integrasi mengekplor antara data observasi lapangan dan data survei dengan mengambil 50 sampel Kepala Keluarga di Kampung Pahandut, Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya. Wawancara mendalam dengan tokoh masyarakat dilakukan untuk mengeksplorasi informasi potensi permukiman tepian sungai. Hasil penelitian menunjukkan terdapat variabel-variabel integrasi formal dan informal di permukiman tepian sungai, yaitu: (1) alam, (2) rumah, dan (3) jaringan. Ketiga variabel integrasi tersebut mendukung model perbaikan permukiman di kawasan tepian sungai menuju pembangunan berkelanjutan yang berorientasi pada pelestarian kawasan tepian sungai.

Kata kunci: Analisa, Kampung, Pahandut, Permukiman, tepian Sungai, Kahayan
Abstract: Settlements in Indonesia are generally located on the urban riverside area. One of the oldest settlements on the banks of the river is Kampung Pahandut on the Kahayan riverside area, Palangka Raya City, Central Kalimantan Province. The riverside settlement of the Kahayan River is the center of life for local people and key access to other areas of Central Kalimantan. Settlement of the Kahayan River is an early settlement and develops into the center of the City. Formal and informal integration in the Kahayan River riverside settlements will be explored for future sustainability of riverbank settlements. Settlement consist of: (1) nature; (2) shell/house; (3) network; (4) man; and (5) community. This research only focus on analysis of physical integration (1) nature; (2) shell/house; and (3) network especially natural settlement with the unique of riverside architecture. The objective of this research was to explore the pattern of settlements as an adaptation to the physical environment riverside area and to analyses the physical, economic and social apart of integration of urban riverside settlement. Research method used a combination (mix-used method) based on field observation and quesioner with 50 sample representated on one villages of Pahandut. The results showed there are three variables that affect to riverside settlement, namely: (1) nature; (2) settlement; and (3) network. The three variable of the settlement pattern support settlements in those areas riverside towards sustainable development through to riverside area.

Keyword: Analysis, Kampung, Pahandut, Settlement, Urban Riverside, Kahayan

Publish on Tata Loka Journal UNDIP, August 2017



1 Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Palangka Raya
2 Jurusan Geografi, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada
3 Jurusan Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada


Tidak ada komentar:

Posting Komentar