ANALISIS KAMPUNG PAHANDUT
SEBAGAI PERMUKIMAN TEPIAN SUNGAI BERKELANJUTAN
Analysis of Kampung Pahandut as
Sustainable Urban Riverside Settlement
Diterima: 17 Mei 2017 Disetujui: 29 Agustus 2017
Abstrak: Permukiman di Indonesia secara umum terletak di tepian sungai.
Salah satu permukiman tertua di tepian sungai adalah Kampung Pahandut kawasan
tepian Sungai Kahayan, Kota Palangka Raya, Propinsi Kalimantan Tengah.
Permukiman tepian Sungai Kahayan merupakan pusat kehidupan bagi masyarakat
lokal dan akses utama ke wilayah lain di Kalimantan Tengah. Permukiman tepian
Sungai Kahayan merupakan permukiman awal dan berkembang menjadi pusat Kota.
Integrasi formal dan informal di permukiman tepian Sungai Kahayan akan
diekplorasi untuk keberlanjutan permukiman tepian sungai di masa depan. Permukiman secara umum meliputi: (1) alam; (2)
lindungan/rumah; (3) jejaring; (4) manusia; dan (5) masyarakat. Batasan
penelitian integrasi formal dan informal dikaji secara fisik meliputi: (1)
alam, (2) rumah, dan (3) jaringan di lingkungan permukiman, khususnya
permukiman alami dengan kekhasan arsitektur tepian sungai. Metode penelitian
menggunakan metode kombinasi/gabungan (kualitatif dan kuantitatif). Penelitian
integrasi mengekplor antara data observasi lapangan dan data survei dengan
mengambil 50 sampel Kepala Keluarga di Kampung Pahandut, Kecamatan Pahandut,
Kota Palangka Raya. Wawancara mendalam dengan tokoh masyarakat dilakukan untuk
mengeksplorasi informasi potensi permukiman tepian sungai. Hasil penelitian
menunjukkan terdapat variabel-variabel integrasi formal dan informal di
permukiman tepian sungai, yaitu: (1) alam, (2) rumah, dan (3) jaringan. Ketiga variabel
integrasi tersebut mendukung model perbaikan permukiman di kawasan tepian
sungai menuju pembangunan berkelanjutan yang berorientasi pada pelestarian
kawasan tepian sungai.
Kata kunci: Analisa, Kampung, Pahandut, Permukiman,
tepian Sungai, Kahayan
Abstract: Settlements
in Indonesia are generally located on the urban riverside area. One of the
oldest settlements on the banks of the river is Kampung Pahandut on the Kahayan
riverside area, Palangka Raya City, Central Kalimantan Province. The riverside
settlement of the Kahayan River is the center of life for local people and key
access to other areas of Central Kalimantan. Settlement of the Kahayan River is
an early settlement and develops into the center of the City. Formal and
informal integration in the Kahayan River riverside settlements will be explored
for future sustainability of riverbank settlements. Settlement consist of: (1)
nature; (2) shell/house; (3) network; (4) man; and (5) community. This research
only focus on analysis of physical integration (1) nature; (2) shell/house; and
(3) network especially natural settlement with the unique of riverside
architecture. The objective of this research was to explore the pattern of
settlements as an adaptation to the physical environment riverside area and to
analyses the physical, economic and social apart of integration of urban
riverside settlement. Research method used a combination (mix-used method)
based on field observation and quesioner with 50 sample representated on one
villages of Pahandut. The results showed there are three variables that affect to
riverside settlement, namely: (1) nature; (2) settlement; and (3) network. The
three variable of the settlement pattern support settlements in those areas
riverside towards sustainable development through to riverside area.
Keyword: Analysis, Kampung, Pahandut,
Settlement, Urban Riverside, Kahayan
Publish on Tata Loka Journal UNDIP, August 2017
2 Jurusan Geografi, Fakultas Geografi, Universitas
Gadjah Mada
Korespondensi: noor.hamidah@mail.ugm.ac.id; rijanta@ugm.ac.id;
bobi.setiawan@yahoo.com; arismarfai@ugm.ac.id